Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mistik kejawen terampuh di dunia spiritual

Mistik kejawen merupakan mistik paling ampuh di dunia, kenapa demikian? Berbagai pengamatan dan observasi, selama ini banyak orang jawa yang menjadi guru besar spiritual dan mistik. Banyak sekali sosok ahli mistik dan spiritual dari jawa, percaya tidak percaya, silahkan baca artikel ini hingga selesai. Disini saya akan menjelaskan artikel mengenai mistik kejawen, dari berbagai aspek yakni history, kronologi dan dari sisi mana keampuhan mistik spiritual kejawen. Setiap wilayah mempunyai ahli mistik dan spiritual tersendiri, semisal jawa mempunyai ahli mistik kejawen, bali mempunyai mistik dari bali juga. Langsung saja ya sobat simak artikel ini hingga selesai sebagai berikut :


Dalam pertunjukan wayangpun sang wali selalu mengadakan di halaman masjid, yang disekelilingnya di beri parit melingkar berair jernih. Guna parit ini tak lain adalah untuk melatih para penonton wayang untuk wisuh atau mencuci kaki mereka sebelum masuk masjid. Simbolisasi dari wudu yang disampaikan secara baik.
simak juga 6 misteri dunia berujung kematian

Dalam perkembangan selanjutnya, sang wali juga menyebarkan lagu-lagu yang bernuansa simbolisasi yang kuat. Yang terkenal karangan dari Sunan Kalijaga adalah lagu Ilir-Ilir. Memang tidak semua syair menyimbolkan suatu ajaran islam, mengingat diperlukannya suatu keindahan dalam mengarang suatu lagu. Sebagian arti yang kini banyak digali dari lagu ini di antaranya :

Tak ijo royo-royo tak senggoh penganten anyar : Ini adalah sebuah diskripsi mengenai para pemuda, yang dilanjutkan dengan,

Cah angon,cah angon, penekna blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekna kanggo seba mengko sore : Cah angon adalah simbolisasi dari manusia sebagai Khalifah Fil Ardh, atau pemelihara alam bumi ini (angon bhumi). Penekno blimbing kuwi ,mengibaratkan buah belimbing yang memiliki lima segi membentuk bintang. Kelima segi itu adalah pengerjaan rukun islam (yang lima) dan Salat lima waktu. Sedang lunyu-lunyu penekno , berarti, tidak mudah untuk dapat mengerjakan keduanya (Rukun islam dan salat lima waktu) ,dan memang jalan menuju ke surga tidak mudah dan mulus. Kanggo sebo mengko sore, untuk bekal di hari esok (kehidupan setelah mati).

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane : Selagi masih banyak waktu selagi muda, dan ketika tenaga masih kuat, maka lakukanlah (untuk beribadah).

Memang masih banyak translasi dari lagu ini, namun substansinya sama, yaitu membumikan agama,menyosialisasikan ibadah dengan tidak lupa tetap menyenangkan kepada pengikutnya yang baru.

Hidup yang tidak di landasi dengan ngelmu sepuh atau ngelmu batin,akan mudah bertindak tersesat.hidup menjadi tak terarah dan kurang terkendali.sehingga guncangan hidup sulit terelakkan.

Pada saat sang murid memilih guru mistik,di rarapkan jangan sampai jatuh pada pepatah pilih-pilih tebu.artinya keliru memilih yang jelek.leluhur jawa dulu,selalu memberikan pesan:

" siro puruhitaa,saniskareng kawruh mring jelmo sujono kang wus nimpuno,ing suroso saraseng kamuksan,kanggo ing kene kono.:
maksudnya,peleku mistik diharapkan berguru atau menempuh ngelmu tentang segala hal,terutama ngelmu kasuyatan kepada guru yang berilmu tinggi.

Dengan cara itu,peleku mistik akan belajar ngelmu kamuksan atau tentang mati yang akan berguna bagi kehidupan kelak.atas dasar itu.seorang murid dapat memilih seorang guru mistik yang teguh berpegang pada sapta guna karya,yaitu delapan tindakan penting.

1. nastiti, artinya: tak simpang siur dalam memberikan wejangan.

2. nastapa,artinya: berani dalam menjalankan laku prihatin,tidak hanya menyuruh murid saja.

3. kulina,artinya: membiasakan berbuat baik.

4. diwasa,artinya; harus benar-benar matang dan dewasa dalam ilmu.

5. santosa,artinya: lurus tabiatnya.

6. engetan,artinya: selalu ingat dan tak ragu-ragu dalam ajaran.

7. sentika,artinya : dalam menempatkan diri benar-benar cakap,tegas.

8. lana,artinya: tidak berganti-ganti ucapan.

SABDO PALON dan MBAH PETRUK Ketika pertama Islam masuk ke Tanah Jawa. Tidaklah semulus yang orang sangka. Sebab Tanah Jawa sudah ada manusia. Juga ada bangsa jin yang menganut kepercayaan kuno. Ada yang menduga mereka adalah penganut Hindu dan Budha. Yakni agama yang pada saat itu berkembang. Namun banyak yang menduga mereka adalah penganut kepercayaan Jawa kuno. Mereka ini dipimpin Sabdo Palon. Karena paham mereka yang berbeda. Maka ketika Islam masuk disambut dengan peperangan. Bukan perang sembarang perang. Namun perang magic. Perang ilmu-ilmu gaib. Sehingga tidak sedikit ulama Islam yang dikirim dari Mesir tewas dalam peperangan magic itu. Dalam wadah kasar mereka tewas karena tersapu gelombang pasang, semacam tsunami dan sebagainya. Perang itu berlanjut dengan banyaknya jatuh korban di kedua pihak.

Sebelum menghilang Sabdo Palon sempat berpesan kepada Syekh Subakir. Bahwa suatu ketika dia (Sabdo Palon) atau pengikutnya (Mbah Petruk) akan kembali menunjukan jati dirinya, kalau pemimpin negeri ini tidak amanah. Tidak mencintai rakyat. Hanya berbuat untuk kesenangan dirinya dan kelompoknya saja. Sementara membiarkan rakyat dalam kesengsaraan dan penderitaan. Kemunculan Sabdo Palon dan para pengikutnya, Mbah Petruk untuk menagih janji. Sekaligus mengingatkan agar para pemimpin negeri segera sadar, ingat rakyat, dan ingat bangsa. Kalau tidak. Selain akan banyak lagi bencana yang akan melanda negeri ini. Mereka, para pemimpin pada gilirannnya juga akan menerima bencana. Bahkan bencana yang akan menimpa mereka lebih dasyat, lebih mengerikan, dan menakutkan. Silakah Anda boleh percaya kepada cerita babad Tanah Jawa ini atau tidak. Terserah saja. Inilah Serat Sabdo Palon Penguasa Ghaib Tanah Jawa 1. Pada sira ngelingana Carita ing nguni-nguni Kang kocap ing serat Babad Babad nagari Mojopahit Nalika duking nguni 

Sang-a Brawijaya Prabu Pan samya pepanggihan Kaliyan Njeng Sunan Kali Sabda Palon Naya Genggong rencangira. Ingatlah kalian semua, Akan cerita masa lalu, Yang tercantum didalam Babad ( Sejarah ) Babad Negara Majapahit, Ketika itu, Sang Prabhu Brawijaya, Tengah bertemu, Dengan Kangjeng Sunan Kalijaga, Ditemani oleh Sabdo Palon dan Naya Genggong. 2. Sang-a Prabu Brawijaya Sabdanira arum manis Nuntun dhateng punakawan Sabda Palon paran karsi Jenengsun sapuniki Wus ngrasuk agama Rasul Heh ta kakang manira Meluwa agama suci Luwih becik iki agama kang mulya. Sang Prabhu Brawijaya, Bersabda dengan lemah lembut, Mengharapkan kepada kedua punakawan( pengiring dekat )-nya, Tapi Sabdo Palon tetap menolak, Diriku ini sekarang, Sudah memeluk Agama Rasul (Islam), Wahai kalian kakang berdua, Ikutlah memeluk agama suci, Lebih baik karena ini agama yang mulia. 3. Sabda palon matur sugal Yen kawula boten arsi Ngrasuka agama Islam Wit kula puniki yekti Ratuning Dang Hyang Jawi Momong marang anak putu Sagung kang para Nata Kang

Simak Juga Jangan pernah melakukan hal ini walau hanya sekali

jumeneng ing tanah Jawi Wus pinasthi sayekti kula pisahan. Sabdo Palon menghaturkan kata-kata agak keras, Hamba tidak mau, Memeluk agama Islam, Sebab hamba ini sesungguhnya, Raja Dahnyang ( Penguasa Gaib ) tanah Jawa, Memelihara kelestarian anak cucu ( penghuni tanah Jawa ), (Serta) semua Para Raja, Yang memerintah di tanah Jawa, Sudah menjadi suratan karma (wahai Sang Prabhu), kita harus berpisah. 4. Klawan Paduka sang Nata Wangsul maring sunya ruri Mung kula matur petungna Ing benjang sakpungkur mami Yen wus prapta kang wanci Jangkep gangsal atus taun Wit ing dinten punika Kula gantos agami Gama Budhi kula sebar ing tanah Jawa.

Mistik kejawen dewasa ini sudah mulai surut karena sekarang tidak ada zamannya menggunakan ilmu telepati, sekarang menggunakan telepon kan mudah, tingga datang ke konter tanpa tirakat berpuasa, dan dzikir serta amalan lainnya. Baiklah sobat, terimakasih atas kunjungannya semoga bisa menambah pengetahuan anda.